Masalah yang Sering Terjadi Pada Nissan Grand Livina




Masalah yang Sering Terjadi Pada Nissan Grand Livina



Beberapa tahun setelah kemunculan Grand Livina, keberadaanya cukup diminati oleh sebagian keluarga di Indonesia. Meskipun saat itu harganya paling tinggi dibanding mobil sejuta umat.

Banyak yang mengakui kalau mobil ini cukup nyaman dan irit jika dibanding MPV sekelasnya, hal ini membuat Grand Livina sampai dengan saat ini masih mampu bersaing dengan kompetitornya. Namun, ada juga sebagian masyarakat masih berfikir ulang saat hendak ingin membeli mobil produk dari Nissan ini. Mengapa?

Menurut Nano mantan mekanik bengkel resmi Nissan, yang kini membuka bengkel khusus mobil Nissan di Cibubur Point, Grand Livina, mempunyai sensor yang lebih rumit. Serta lebih banyak, jika dibandingkan dengan mobil produkan Jepang lainnya.

“Nissan Grand Livina, mempunyai suku cadang yang dimiliki lebih mahal, namun penggunaan suku cadang yang lebih mahal, memiliki jarak waktu penggantian suku cadang yang lebih lama,” ujar Nano pada Carmudi Indonesia.

Dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih, seperti penggunaan sensor pedal gas, intake udara, sensor coil atau lainnya terkadang sering kali mengalami kendala. Selain teknologi tersebut kendala lainya yang sering dihadapi yaitu, kaki – kaki depan Grand Livina bisa dikatakan cukup lemah.

Pemilik sekaligus pengguna Nissan Grand Livina, tidak perlu khawatir dengan biaya yang mahal saat menghadapi perbaikan ataupun penggantian suku cadang. Hal tersebut bisa didapati dengan biaya yang lebih murah, dan terjangkau. Tour Murah

Biasanya masalah yang sering terjadi timbul getaran mesin tidak stabil, ini terjadi karena menumpuknya karbon pada ruang bakar mesin. Selain itu sensor intake yang tertutup dengan karbon. Untuk mengembalikan kondisi getaran mesin menjadi normal kembali, pemilik sekaligus pengguna cukup menyiapkan kocek sebesar Rp 300 – Rp 400 ribu.


Comments